Ternyata memulai suatu bisnis tidak harus selalu diawali dengan uang. Uang memang penting, tetapi ternyata bukan yang terpenting.
Ada tiga modal dasar yang harus kita miliki jika ingin memulai suatu usaha.
[1] Keberanian.
Jika ingin memulai usaha baru, modal pertama dan terutama bukanlah uang, tetapi keberanian:
- keberanian berubah,
- keberanian untuk bermimpi,
- keberanian untuk bertindak,
- keberanian untuk gagal, dan
- keberanian untuk sukses.
Segunung ide dan segudang uang tak ada artinya tanpa keberanian.
Henry Nestle, raja bisnis dalam industri makanan bayi dan makanan kering, memulai bisnisnya dari keberanian untuk berubah. Pada masa krisis ekonomi berkepanjangan,
sulit bagi rakyat di negaranya untuk mencari makanan untuk bayi.
Nestle yang pada saat itu adalah seorang ahli kimia, menggunakan keahliannya
untuk menemukan solusi terbaik bagi makanan bayi yang mudah dibuat dan bergizi.
Setelah berjuang untuk berusaha, akhirnya Henry berhasil menemukan ramuan yang paling tepat untuk makanan bayi.
Temuannya ini kemudian dikembangkan menjadi bisnis yang berhasil dan mendunia.
[2] Keyakinan.
Selain keberanian, kita juga perlu memiliki keyakinan sukses.
Keyakinan ini hanya bisa kita dapatkan jika kita memiliki mimpi sukses yang jelas. Semakin jelas gambaran kita mengenai mimpi kita, semakin tinggi derajat keyakinan kita untuk sukses. Dengan gambaran yang jelas, akan lebih mudah bagi kita
untuk mempersiapkan semua yang diperlukan ataupun dipersyaratkan bagi terwujudnya mimpi tersebut. Kenichi Ohmae, “Management Guru” dari Jepang, melihat perlunya semua orang, terutama pelaku bisnis untuk memiliki gambaran kesuksesan
mereka di masa depan dengan jelas, karena gambaran yang jelas ini dapat menumbuhkan keyakinan untuk mewujudkannya secara proaktif.
Keyakinan juga bisa ditumbuhkan dari persiapan yang cukup.
Charles Schwab seorang investor yang merupakan pionir dalam mendirikan perusahaan pialang, dengan menuliskan semua yang ingin diraihnya secara rinci.
Rincian mimpi sukses ini disusun kembali berdasarkan prioritas yang ingin dicapainya, dan rencana aksi untuk mencapainya.
Strategi penyusunan prioritas dan rencana aksi ini, ternyata berhasil menumbuhkan
keyakinan Schwab untuk sukses. Dengan strategi ini, Schwab berhasil membangun kerajaan bisnisnya di bidang investasi, sehingga menjadi perusahaan pialang terkemuka di dunia.
[3] Ketekunan.
Membangun sebuah bisnis memang tidak mudah. Upaya ini memerlukan perjuangan yang tekun sebelum sukses dapat diwujudkan. Orang yang sukses adalah orang yang tidak menyerah sebelum sukses itu dapat diraih. Mungkin saja ia harus mengalami banyak kegagalan, tetapi ia bangkit kembali dan memiliki keuletan untuk mencoba lagi. Thomas Alva Edison, penemu bola lampu, dan pendiri perusahaan barang-barang elektronik terkemuka di dunia, General Electrics, juga berhasil berkat ketekunannya yang luar biasa. Dalam upaya menemukan bola lampu tersebut, Edison harus mengalami banyak kegagalan.
Ada tiga modal dasar yang harus kita miliki jika ingin memulai suatu usaha.
[1] Keberanian.
Jika ingin memulai usaha baru, modal pertama dan terutama bukanlah uang, tetapi keberanian:
- keberanian berubah,
- keberanian untuk bermimpi,
- keberanian untuk bertindak,
- keberanian untuk gagal, dan
- keberanian untuk sukses.
Segunung ide dan segudang uang tak ada artinya tanpa keberanian.
Henry Nestle, raja bisnis dalam industri makanan bayi dan makanan kering, memulai bisnisnya dari keberanian untuk berubah. Pada masa krisis ekonomi berkepanjangan,
sulit bagi rakyat di negaranya untuk mencari makanan untuk bayi.
Nestle yang pada saat itu adalah seorang ahli kimia, menggunakan keahliannya
untuk menemukan solusi terbaik bagi makanan bayi yang mudah dibuat dan bergizi.
Setelah berjuang untuk berusaha, akhirnya Henry berhasil menemukan ramuan yang paling tepat untuk makanan bayi.
Temuannya ini kemudian dikembangkan menjadi bisnis yang berhasil dan mendunia.
[2] Keyakinan.
Selain keberanian, kita juga perlu memiliki keyakinan sukses.
Keyakinan ini hanya bisa kita dapatkan jika kita memiliki mimpi sukses yang jelas. Semakin jelas gambaran kita mengenai mimpi kita, semakin tinggi derajat keyakinan kita untuk sukses. Dengan gambaran yang jelas, akan lebih mudah bagi kita
untuk mempersiapkan semua yang diperlukan ataupun dipersyaratkan bagi terwujudnya mimpi tersebut. Kenichi Ohmae, “Management Guru” dari Jepang, melihat perlunya semua orang, terutama pelaku bisnis untuk memiliki gambaran kesuksesan
mereka di masa depan dengan jelas, karena gambaran yang jelas ini dapat menumbuhkan keyakinan untuk mewujudkannya secara proaktif.
Keyakinan juga bisa ditumbuhkan dari persiapan yang cukup.
Charles Schwab seorang investor yang merupakan pionir dalam mendirikan perusahaan pialang, dengan menuliskan semua yang ingin diraihnya secara rinci.
Rincian mimpi sukses ini disusun kembali berdasarkan prioritas yang ingin dicapainya, dan rencana aksi untuk mencapainya.
Strategi penyusunan prioritas dan rencana aksi ini, ternyata berhasil menumbuhkan
keyakinan Schwab untuk sukses. Dengan strategi ini, Schwab berhasil membangun kerajaan bisnisnya di bidang investasi, sehingga menjadi perusahaan pialang terkemuka di dunia.
[3] Ketekunan.
Membangun sebuah bisnis memang tidak mudah. Upaya ini memerlukan perjuangan yang tekun sebelum sukses dapat diwujudkan. Orang yang sukses adalah orang yang tidak menyerah sebelum sukses itu dapat diraih. Mungkin saja ia harus mengalami banyak kegagalan, tetapi ia bangkit kembali dan memiliki keuletan untuk mencoba lagi. Thomas Alva Edison, penemu bola lampu, dan pendiri perusahaan barang-barang elektronik terkemuka di dunia, General Electrics, juga berhasil berkat ketekunannya yang luar biasa. Dalam upaya menemukan bola lampu tersebut, Edison harus mengalami banyak kegagalan.
1 komentar:
Setuju gan, berbisnis memang harus berani.
Silahkan Komentar Dengan Etika Dunia Online. Untuk Mendapatkan Backlink, Tinggalkan link anda di Menu Tukar Link
EmoticonEmoticon