Belakangan aksi pencurian getah karet di Bengkalis kian marak. Kondisi ini memicu keresahan para petani.
Sejumlah warga petani penyadap getah karet di Pulau Bengkalis mulai resah, akibat aksi maling yang merajalela mengambil hasil sadapan di areal perkebunan sejak sepekan terakhir ini. Sang maling tidak hanya mencuri getah karet atau ojol yang dikumpulkan di kolam, bahkan yang masih ditempurung penampungan pun tak luput dari incaran.
Keresahan ini seperti dituturkan Soimon (45), warga Dusun Parit Tiung Desa Jangkang Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis kepada riauterkini.com, Jum’at (18/5/12). Sejumlah hasil getah karet yang sengaja dikumpulkan sebelum dijual kepada tengkulak, beberapa kali hilang karena dicuri. Tidak hanya dalam satu tualan atau buku, maling juga nekad sengaja memotong tualan diduga agar lebih mudah untuk diangkut.
“Sudah tiga kali ini saya kemalingan. Pertama ojol dipotong separoh mungkin supaya mudah dibawa. Kemudian yang kedua ojol yang ada di kolam juga diangkut satu buku. Bahkan, dari hasil sadapan yang masih di penampungan pun dicuri sama maling,” keluhnya.
Senada diutarakan Suharno (38), dirinya juga menjadi korban aksi maling getah karet tersebut. Hasil sadapan getah yang masih berada di penampungan juga menjadi incaran pencuri.
“Malingnya memang cukup nekat dan cerdik, getah yang masih berada di penampungan pun disikat,” ujarnya.
Adanya aksi maling getah karet yang semakin meresahkan petani karet itu, warga setempat berinisiatif merubah pola memanen hasil sadapan. Biasanya akan dikumpulkan setiap 5 hingga 6 hari sadapan, menjadi sehari disadap dan sehari atau dua hari dipanen. Kemudian untuk hasil panen yang sudah dikumpulkan di kolam penampungan dijaga dengan ekstra.
“Dengan cara begitu mungkin bisa diselamatkan getah karet yang sudah disadap, dari maling,” harap Soimun.
Sumber : riauterkini.com
Silahkan Komentar Dengan Etika Dunia Online. Untuk Mendapatkan Backlink, Tinggalkan link anda di Menu Tukar Link
EmoticonEmoticon