Bulan Ramadhan telah berlalu.
Kini kita memasuki bulan syawal 1433H dan bergembira menyambut kedatangan hari
raya Idul Fitri. Namun, apakah amalan-amalan di bulan puasa yang kita lakukan
kemaren juga ikut berlalu?
Sebagai muslim yang memahami
tentang manfaat dan pahala puasa di bulan Syawal, tentu tidak demikian. Bahkan
ia merasa bergembira karena masih banyak pahala puasa yang akan menanti jika ia
melaksanakan puasa 6 hari dibulan syawal.
Abu Ayyub al-Anshari radhiallaahu
‘anhu meriwayatkan, Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa
berpuasa penuh di bulan Ramadhan lalu menyambungnya dengan (puasa) enam hari di
bulan Syawal, maka (pahalanya) seperti ia berpuasa selama satu tahun.” (HR.
Muslim).
Imam Ahmad dan an-Nasa’i,
meriwayatkan dari Tsauban, Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Puasa
Ramadhan ganjarannya sebanding dengan (puasa) sepuluh bulan, sedangkan puasa
enam hari (di bulan Syawal, pahalanya) sebanding dengan (puasa) dua bulan, maka
bagaikan berpuasa selama setahun penuh.” (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hubban
dalam “Shahih” mereka)
Dari Abu Hurairah radhallaahu
‘anhu, Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa berpuasa
Ramadhan lantas disambung dengan enam hari di bulan
Syawal, maka ia bagaikan telah berpuasa selama setahun.” (HR. al-Bazzar)
Pahala puasa Ramadhan yang
dilanjutkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal menyamai pahala puasa satu
tahun penuh, karena setiap hasanah (kebaikan) diganjar sepuluh kali
kelipatannya, sebagaimana telah disinggung dalam hadits Tsauban di muka.
Manfaat dan pahala puasa 6 hari
dibulan syawal, di antaranya sebagai berikut :
1. Puasa enam hari di bulan Syawal setelah Ramadhan, merupakan pelengkap dan penyempurna pahala dari puasa setahun penuh.
2. Puasa Syawal dan Sya’ban
bagaikan shalat sunnah rawathib, berfungsi sebagai penyempurna dari kekurangan,
karena pada hari Kiamat nanti perbuatan-perbuatan fardhu akan disempurnakan (dilengkapi)
dengan perbuatan-perbuatan sunnah. Sebagaimana keterangan yang datang dari Nabi
Shallallaahu ‘alaihi wa sallam di berbagai riwayat. Mayoritas puasa fardhu yang
dilakukan kaum muslimin memiliki kekurangan dan ketidaksempurnaan, maka hal itu
membutuhkan sesuatu yang menutupi dan menyempurnakannya.
3. Membiasakan puasa setelah
Ramadhan menandakan diterimanya puasa Ramadhan, karena apabila Allah Ta’ala
menerima amal seseorang hamba, pasti Dia menolongnya dalam meningkatkan
perbuatan baik setelahnya. Sebagian orang bijak mengatakan, “Pahala amal
kebaikan adalah kebaikan yang ada sesudahnya.” Oleh karena itu barangsiapa
mengerjakan kebaikan kemudian melanjutkannya dengan kebaikan lain, maka hal itu
merupakan tanda atas terkabulnya amal pertama. Demikian pula sebaliknya, jika
seseorang melakukan sesuatu kebaikan lalu diikuti dengan yang buruk, maka hal
itu merupakan tanda tertolaknya amal yang pertama.
4. Puasa Ramadhan -sebagaimana
disebutkan di muka- dapat mendatangkan maghfirah atas dosa-dosa masa lalu. Orang
yang berpuasa Ramadhan akan mendapatkan pahalanya pada hari Raya Iedul Fithri
yang merupakan hari pembagian hadiah, maka membiasakan puasa setelah Iedul
Fithri merupakan bentuk rasa syukur atas nikmat ini. Dan sungguh tak ada nikmat
yang lebih agung dari pengampunan dosa-dosa.
5. Dan di antara manfa’at puasa
enam hari di bulan Syawal adalah amal-amal yang dikerjakan seorang hamba untuk
mendekatkan diri kepada Tuhannya pada bulan Ramadhan tidak terputus dengan
berlalunya bulan mulia ini, selama ia masih hidup. Orang yang setelah Ramadhan
berpuasa bagaikan orang yang cepat-cepat kembali dari pelariannya, yakni orang
yang baru lari dari peperangan fi sabilillah lantas kembali lagi. Sebab tidak
sedikit manusia yang berbahagia dengan berlalunya Ramadhan, sebab mereka merasa
berat, jenuh dan lama berpuasa Ramadhan.
Seorang ulama Salaf ditanya
tentang kaum yang bersungguh-sungguh dalam ibadahnya di bulan Ramadhan tetapi
jika Ramadhan berlalu mereka tidak bersungguh-sungguh lagi, beliau berkomentar,
“Seburuk-buruk kaum adalah yang tidak mengenal Allah Ta’ala secara benar kecuali
di bulan Ramadhan saja, padahal orang shalih adalah yang beribadah dengan
sungguh-sungguh di sepanjang tahun.”
Demikianlah beberapa manfaat dan
pahala puasa 6 hari dibulan syawal. Sungguh islam itu indah dan penuh berkah.
Jika kita yakin dengan manfaat dan pahala amalan-amalan dalam agama kita, dan
berusaha sekuat tenaga untuk belajar mengamalkannya, maka banyak sekali
keutamaan yang akan kita dapatkan.
Oleh karena itu, mari kita
belajar yakin dengan nilai ibadah dan berusaha untuk mengamalkannya mulai dari
sekarang.
Semoga Allah meridhoi ibadah kita
dan memberikan kehidupan surga yang kekal selamanya di hari kelak. Amin.. ya
Robbal ‘alamin…
Wassalam.
Silahkan Komentar Dengan Etika Dunia Online. Untuk Mendapatkan Backlink, Tinggalkan link anda di Menu Tukar Link
EmoticonEmoticon