Kamis, 29 Maret 2012

 
Selama sepekan ini kita sering mendengar tomcat melalui siaran berita di televisi. Ini dimulai dari keresahan warga Surabaya yang tiba-tiba mendapat serangan wabah tomcat ini. Lalu apa sih tomcat itu? Berikut adalah penjelasannya :

Tomcat merupakan sejenis serangga yang populasinya ada di area persawahan maupun rerumputan. Hewan ini memiliki nama lain Kumbang Rove. Di Indonesia, Tomcat biasa disebut dengan Semut Semai atau Semut Kayap. Hewan ini juga merupakan "sahabat" bagi petani karena Tomcat merupakan predator dari hama wereng.
Namun demikian, hati-hati dengan serangga yang satu ini. Itu dikarenakan Tomcat memiliki cairan racun yang sangat berbahaya toxin hemolimf. Toksin ini dikenal sebagai paederin yang memiliki keampuhan 12 kali lebih mematikan dari bisa ular kobra. Namun, racun ini tidak mematikan. Bila racun tomcat mengenai kulit akan mengakibatkan gatal-gatal, terasa panas dan melepuh, bila digaruk akan menyebar.
Tapi jangan khawatir, karena cairan racun tomcat dapat dicegah dan diobati. Seperti yang dilansir dari Vivanews :

Kumbang ini sangat tertarik dengan cahaya, sehingga sebaiknya hindari berada terlalu dekat dengan cahaya lampu atau minimalkan penggunaan cahaya dekat pintu dan jendela.

Gunakan jaring nyamuk atau semprot aerosol atau pestisida organik dari campuran laos, daun mimba, dan sereh untuk mematikan kumbang yang masuk.

Bila ada kumbang kanai yang hinggap di kulit, jangan mematikannya di tubuh, namun tiup hingga pergi.

Jika kulit mengalami kontak dengan serangga ini, timbul sensasi terbakar yang kemudian menjadi kemerahan disertai munculnya nanah di bagian tengah dalam beberapa hari.

Segera cuci bagian yang terkena dengan air dan sabun. Jika terjadi reaksi kulit, cuci dengan antiseptik ringan pemanganate kalium dilusian (Kmn04) seperti hydrocortisone 1% dan krim steroid lemah misalnya betametasone dan antibiotik neomycin sulfat 5%.

Jangan menggaruk luka, karena racunnya bahkan dapat berpindah ke bagian lain kulit lewat cairan di luka. Namun, bila luka terjadi pada area mata dan selaput lendir, sebaiknya segera ke dokter.

Dengan pengobatan, umumnya luka akan membaik dalam 10 hari hingga tiga minggu tanpa menimbulkan bekas. Namun, luka dapat membekas jika melibatkan dermis.

Dokter juga menyarankan untuk menghindari sinar matahari agar tak terjadi inflamasi luka yang menyebabkan bekas kehitaman.

Silahkan Komentar Dengan Etika Dunia Online. Untuk Mendapatkan Backlink, Tinggalkan link anda di Menu Tukar Link
EmoticonEmoticon