Akhir-akhir ini kita menghadapi pasar yang sangat volatile,
fluktuatif dan bergejolak. Seiring dengan buruknya perekonomian di AS
dan zona Eropa, hampir tiap hari kita melihat Dow Jones naik 300 poin,
tapi hari berikutnya turun -300 poin lagi. Contoh lain harga emas naik
cepat dari 1800 ke 1920, kemudian dua hari berikutnya rontok ke 1750,
dan beberapa hari kemudian kembali ke 1900-an. Seperti naik roller
coster yang penuh tanjakan, turunan dan tikungan.
Sebagai contoh mari kita lihat perbandingan gerakan harga EUR/USD di pasar yang normal dan volatile
Pasar yang volatil seperti ini biasanya disukai trader karena
menjanjikan keuntungan besar. Tapi di sisi sebaliknya juga memberikan
potensi kerugian yang tidak kalah besar, apalagi bila trader
tidak mempersiapkan diri dengan baik. Trading di pasar seperti ini
membutuhkan perubahan strategi.
Berikut adalah beberapa tips yang bisa
Anda pertimbangkan saat trading di pasar yang sangat volatile
1. Hanya trading bila Anda yakin
Biasanya trader ingin memanfaatkan kondisi pasar yang volatile, tergoda
untung besar malah menambah dengan menambah jumlah lot atau frekuensi
trading. Godaan ini sepatutnya dihindari. Walaupun bisa untung besar,
potensi rugi juga sama besar. Sebelum memasang order, pertimbangkan risk
dan reward sesuai kemampuan mental dan finansial Anda terlebih dahulu.
2. Gunakan leverage yang rendah
Di pasar yang volatile, bila sampai rugi bisa sangat sadis. Untuk itu pertimbangkan untuk mengurangi jumlah lot. Atau bagi trader saham tidak menggunakan margin terlalu besar. Bahkan sebaiknya tidak menggunakan margin yang disediakan broker sama sekali. Menggunakan jumlah lot yang lebih kecil juga memiliki keuntungan, yaitu Anda bisa memasang level stop loss lebih lebar untuk mengantisipasi swing harga yang lebih lebar.
Di pasar yang volatile, bila sampai rugi bisa sangat sadis. Untuk itu pertimbangkan untuk mengurangi jumlah lot. Atau bagi trader saham tidak menggunakan margin terlalu besar. Bahkan sebaiknya tidak menggunakan margin yang disediakan broker sama sekali. Menggunakan jumlah lot yang lebih kecil juga memiliki keuntungan, yaitu Anda bisa memasang level stop loss lebih lebar untuk mengantisipasi swing harga yang lebih lebar.
3. Lebih disiplin
Selama trading di pasar yang volatile,
trader harus lebih disiplin pada sistem yang ia gunakan. Patuh pada
signal jual atau beli apapun yang terjadi. Hal ini akan membantu di saat
pergerakan harga menjadi liar. Tanpa disiplin ketat seperti ini,
kemungkinan akun trading ambrol sangat besar.
4. Selalu pasang stop loss level
Banyak trader tidak mau memasang stop loss level karena melihat harga bergerak naik turun, sehingga diharapkan harga bergerak kembali ke level semula. Hal ini adalah hal yang tidak seharusnya terjadi. Seharusnya trader semakin rajin memasang stop loss level. Di pasar yang volatile, setiap kali support dan resistance tertembus, harga akan bergerak lebih kencang. Itu adalah potensi rugi lebih besar. Itulah sebabnya kita perlu lebih rajin memasang stop loss, bukan sebaliknya.
Banyak trader tidak mau memasang stop loss level karena melihat harga bergerak naik turun, sehingga diharapkan harga bergerak kembali ke level semula. Hal ini adalah hal yang tidak seharusnya terjadi. Seharusnya trader semakin rajin memasang stop loss level. Di pasar yang volatile, setiap kali support dan resistance tertembus, harga akan bergerak lebih kencang. Itu adalah potensi rugi lebih besar. Itulah sebabnya kita perlu lebih rajin memasang stop loss, bukan sebaliknya.
5. Bersiap pada segala kemungkinan
Trader harus bersiap sedia pada segala kemungkinan. Di pasar yang volatil, panik, serakah dan takut campur aduk menjadi satu. Setiap kali ada berita fundamental, yang seringkali di pasar normal dianggap remeh, bisa menjadi pemicu panic selling atau buying.
Trader harus bersiap sedia pada segala kemungkinan. Di pasar yang volatil, panik, serakah dan takut campur aduk menjadi satu. Setiap kali ada berita fundamental, yang seringkali di pasar normal dianggap remeh, bisa menjadi pemicu panic selling atau buying.
6. Lakukan short term trading.
Tradinglah dalam jangka waktu yang lebih pendek bilamana perlu. Tektok
dengan jumlah lot tidak terlalu besar. Setelah pasar kembali normal
Anda kembali bisa trading dalam jangka panjang.
7. Berhati-hati melakukan Analisis Teknikal
Di pasar yang volatile,
banyak indikator Analisis Teknikal bisa menjadi tidak bisa diandalkan,
terutama yang berbasis trend. Karena trend menjadi liar, sebentar
terlihat bullish dan sebentar terlihat bearish. Untuk perlu berhati-hati
menginterpretasikan Analisis Teknikal
8. Jangan terlalu banyak mendengarkan berita
Fokus pada chart. Terlalu banyak mendengarkan berita yang simpang siur,
sebentar bullish, sebentar kemudian bearish, malah akan menambah beban
stress di kepala Anda. Dengan fokus pada chart Anda akan lebih tenang
dalam trading Juga tidak perlu repot-repot memprediksi harga mau kemana.
Di pasar yang volatile, harga akan bergerak suka-suka. Yang kita
perlukan cukup antisipasi saja. Untuk itulah trader cukup fokus pada
chart.
9. Maklumlah bila sulit mendapatkan keuntungan
Umumnya sulit untuk mendapatkan keuntungan di pasar yang tidak mudah
ditebak. Karena itu bila posisi Anda loss tidak perlu kecil hati. Banyak
yang senasib. Tenangkan pikiran. Kalau perlu istirahat dahulu dari
trading. Kemudian kembali lagi saat pikiran sudah tenang, atau menunggu
dan kembali saat pasar sudah cenderung normal kembali
Sumber : juruscuan.com
Silahkan Komentar Dengan Etika Dunia Online. Untuk Mendapatkan Backlink, Tinggalkan link anda di Menu Tukar Link
EmoticonEmoticon